PENDIDIKAN KARAKTER

    Selamat Datang

            "Teeet ....teet .. teet." Waktunya istirahat. Satu persatu guru masuk kantor, beristirahat.
            "Najib lagi, Najib lagi" kata Pak Sukijan (bukan nama sebenarnya) begitu melewati pintu menuju tempat duduknya dengan muka kesal.
            "Apa lagi, Pak ?" tanya Bu Jumiatun (juga bukan nama sebenarnya).
            "Biasa, Najib ! Tidak mengerjakan PR, tidak memperhatikan,  'angopan'  (sering menguap), dan kentut di dalam kelas" kata pak Kijan kesal.
            Fragmen di atas hanya salah satu cerita dari sebuah sekolah. Karakter anak sering menjadi bahan pembicaraan. Bahkan isu ini juga merambah di luar dinding sekolah.

Apakah karakter itu ?
            Karakter adalah respon seseorang terhadap situasi. Karakter, --- yang positif --- bisa dibentuk lewat pendidikan. Dua model pendidikan karakter yang kita kenal adalah :
  1. Sterilisasi
    Anak dijauhkan dari realitas. Anak diberikan pasal "jangan". Jangan bergaul dengan si anu, kelompok anu, atau di tempat anu.
  2. Imunisasi
    Anak didekatkan dengan realitas dan diberitahu berbagai resiko yang ada.
Apa saja yang dikembangkan ?
            Karakter yang dikembangkan mencakup :
  1. HEAD ----- Knowledge (Thinking) - olah fikir
  2. HEART ---- Attitude( Feeling) - olah rasa
  3. HAND ----- Skill ( Doing)- ketrampilan
  4. Dan tentu saja ke-3 nya itu dibalut dengan
  5. HEALTH --- Kesehatan - olah raga
Bagaimana caranya ?
            Metode yang digunakan meliputi :
  1. Curiousity
    Menimbulkan rasa ingin tahu anak
  2. Share
    Mengajak anak berdiskusi
  3. Planning
    Mendorong anak membuat rencana tindakan
  4. Action
    Mendorong anak melakukan rencana yang disusun
  5. Reflection
    Mendorong anak mengevaluasi tindakannya
Menurut teori, kiat mengajarkan karakter kepada anak adalah :
  • Anak diajak melihat lingkungan sekitar dan diajak berpikir
  • Anak ditanya seandainya ia pelaku dari kejadian yang dilihatnya
  • Memanfaatkan Golden Opportunity
  • Orang tua atau pendidik mengajarkan keahlian yang menunjang karakter
  • Meminta anak melakukan pekerjaan sesuai kemampuannya
  • Membiasakan anak melakukan perbuatan (positif) secara konsisten
  • Orang tua atau pendidik sekali-kali perlu terlibat dalam kegiatan anak
  • Orang tua atau pendidik memberi teladan baik setiap waktu
Toto Tasmara secara alfabetis mengurutkan karakter seperti berikut :
  1. Attitude. Achievement.Adaptability. Attention. Appreeciation. Accountable.
  2. Being. Becoming. Brain. Body. Beauty. Behaviour.
  3. Credibility. Competent. Confident. Courage. Commitment. Creative. Change.Challenge. Consistence. Communication skill.
  4. Dignity. Discipline.Dedication.
  5. Emphaty. Enthusiasm. Example. Envision.Emergize.
  6. to Forgive and to Forget.
  7. Goal. Grow. Great.
  8. Honest. Hope.
  9. Integrity. Initiative.Imagination.
  10. Justice.
  11. Knowledge.
  12. Leadership. Learning. Love.
  13. Management.
  14. Norms.
  15. Optimis. Opportunity.
  16. Principle. People.Power. Pray.
  17. Quality.
  18. Responsibility. Risk Taker. Respect.
  19. Service. Sincerity.
  20. Thinking. Teamwork. Trust.
  21. Vision. Value. Vilaity.
  22. Words. Works.
Contoh karakter pada mapel (SMP)
NOMATA PELAJARANNILAI UTAMA
1Pend AgamaReligius, jujur, santun, disiplin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan social, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, peduli
2PKnNasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
3Bhs IndonesiaBerfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
4Bhs InggrisMenghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan sosial
5Matematika
6IPAingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
7IPSNasionalis, menghargai keberagaman, Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli social dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras
8Seni BudayaMenghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
9Penjaskes OrBergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
10TIKBerpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
11MulokMenghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalis, peduli

            "Lare nelayan mawon kok, Pak, diken pripun malih (anak nelayan saja kok,Pak, mau disuruh apa lagi)" Pak Kasto, pak bon, yang kebetulan lewat memberi komentar.
            "Lho, walaupun sekolah kita di lingkungan nelayan yang belum maju, justru itu tugas kita, menyiapkan generasi yang siap menghadapi zaman" sahut Pak Kijan bersemangat.
            Mendengar percakapan itu, muncul dialog dalam diriku.
SuaraA:Lihat ! Temanmu demikian bersemangat.
Bagaimana dengan kamu ?
SuaraB:Maunya begitu. Tapi sebelum menanamkan karakter mulia, aku kan harus berkarakter mulia dulu, biar bisa jadi contoh.
SuaraA:Kita tidak bisa menunda waktu. Zaman berubah cepat. Atau kita biarkan anak - anak itu jadi generasi terhilang tergilas zaman ?
SuaraB:Ya jelas tidak tho.
            Bel berbunyi, tanda masuk. Akupun harus disiplin dengan jadwal. Sambil berjalan ke kelas, hatiku berkata,  "Anak - anak, ini Bapak datang, ayo belajar bareng"



Referensi :
  1. Dr. Arif Budi Wurianto
    http://wurisan.blogspot.com/2010/01/pendidikan-karakter-character-building.html

1 komentar:

SiamDani Blog mengatakan...

blog yang bagus ....
kunjung balik ya di http://smkn8semarang.sch.id/ terimakasih

Posting Komentar

Sertakan email anda saat menulis komentar, agar saya bisa memberi tanggapan langsung kepada anda